1. Simaklah
kutipan tajuk berikut!
1) Musim banjir belum lagi mencapai puncaknya yang diperkirakan berlangsung Januari 2009 mendatang. 2) Akan tetapi, di beberapa tempat di Bandung, ratusan rumah telah terendam banjir.
3) Penyebabnya klasik. 4) Mula-mula hujan turun terus-menerus menyebabkan bertambahnya aliran air di permukaan. Dalam keadaan normal, air itu akan mengikut hukum alam mencari tempat yang lebih rendah. 5) Dalam hal ini, sungai. 6) Dari sana, curahan air mengikuti aliran sungai menuju laut. 7) Tak ada masalah.. . . .
Kalimat yang merupakan opini adalah kalimat nomor . . . .
a. 1
b. 3
c. 5
d. 7 e. 4
1) Musim banjir belum lagi mencapai puncaknya yang diperkirakan berlangsung Januari 2009 mendatang. 2) Akan tetapi, di beberapa tempat di Bandung, ratusan rumah telah terendam banjir.
3) Penyebabnya klasik. 4) Mula-mula hujan turun terus-menerus menyebabkan bertambahnya aliran air di permukaan. Dalam keadaan normal, air itu akan mengikut hukum alam mencari tempat yang lebih rendah. 5) Dalam hal ini, sungai. 6) Dari sana, curahan air mengikuti aliran sungai menuju laut. 7) Tak ada masalah.. . . .
Kalimat yang merupakan opini adalah kalimat nomor . . . .
a. 1
b. 3
c. 5
d. 7 e. 4
2. 1) Tak
seorang pun yang mengetahui siapakah sebenarnya yang menjadi pelaut pertama.
(2) Barangkali orang mendapat gagasan
untuk berlayar ketika memperhatikan potongan kayu terapung di air. (3) Mungkin
pada waktu itu ada seseorang yang menunggangi batang pohon yang terhanyut
mengikuti arus sungai. (4) Jika ia memegang sepotong kayu, ia pun dapat
bergerak dengan mendayung.
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .
A. (1)
B. (2)
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
D. (4)
E.(1,2,3)
3. Pemerintah akan menunggu turunnya harga
minyak mentah dunia sampai Maret 2009. Keputusan menunggu ini dilakukan sebelum
memutuskan harga premium dan solar yang dilepas sesuai harga pasar. Jika harga
minyak pada saatnya tetap rendah, pemerintah segera melepas harga premium dan
solar.
Kritikan terhadap isi paragraf tersebut adalah ...
A. Pemerintah hendaknya menunggu bulan Maret.
B. Pemerintah hendaknya segera melepas harga.
C. Pemerintah hendaknya tidak melepas premium dan solar.
D. Pemerintah hendaknya tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.
E. Pemerintah sebaiknya kita turunkan saja
Kritikan terhadap isi paragraf tersebut adalah ...
A. Pemerintah hendaknya menunggu bulan Maret.
B. Pemerintah hendaknya segera melepas harga.
C. Pemerintah hendaknya tidak melepas premium dan solar.
D. Pemerintah hendaknya tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.
E. Pemerintah sebaiknya kita turunkan saja
4.
Tidur
merupakan salah satu cara menjaga tubuh agar tetap sehat. Orang yang tidur 8
jam per malam, bisa dipastikan lebih sehat dibandingkan orang yang sering
bangun sepanjang malam. Tidur yang baik memulihkan sistem imun. Ketika tidur
pulas di malam hari, kadar melatonik meningkat dan memperbaiki imunitas.
Saran yang terdapat dalam paragraf untuk pembaca yang tepat adalah ...
A. Tidur yang cukup sebaiknya 8 jam sehari.
B. Tidur yang cukup dapat meningkatkan imunitas diri.
C. Tidur dengan waktu cukup dan berkualitas dapat melindungi diri dari penyakit.
D. Tidur yang cukup adalah tidur yang tidak bangun-bangun sepanjang malam. E. Sebaiknya tidur harus melebihi 8 jam.
Saran yang terdapat dalam paragraf untuk pembaca yang tepat adalah ...
A. Tidur yang cukup sebaiknya 8 jam sehari.
B. Tidur yang cukup dapat meningkatkan imunitas diri.
C. Tidur dengan waktu cukup dan berkualitas dapat melindungi diri dari penyakit.
D. Tidur yang cukup adalah tidur yang tidak bangun-bangun sepanjang malam. E. Sebaiknya tidur harus melebihi 8 jam.
5. Kalimat
yang santun dan efektif untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat di dalam
diskusi adalah ...
a. Maaf, saya akan bertanya mengapa Anda berpendapat
seperti itu, bukankah pendapat itu sangat tidak logis dan tidak relevan dengan
topik diskusi kita?
b. Sehubungan dengan pendapat yang Anda sampaikan, saya
mohon Anda dapat mengemukakan argumentasi yang mendasari pendapat itu.
c. Saya akan bertanya kepada Anda, argumen apa yang
mendasari dicetuskannya pendapat seperti itu? Tolong, jawab pertanyaan ini.
d. Maafkan saya karena harus bertanya, apakah argumentasi
yang mendasari pendapat Anda?
e. Kepada Anda, saya akan menanyakan alasan-alasan yang
menyebabkan Anda mengemukakan pendapat seperti itu. Terima kasih.
6. Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain,
kecuali.
a.
Terlebih
dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
b.
Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan
peristiwa-peristiwa khusus
c.
Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
d.
Selalu mengutamakan kalimat yang awaal sebagai
inti pokok nya
e.
Inti dari segalanya berada pada akhir paragraf
7. Dibawah ini ada beberapa jenis Paragraf Induktif , kecuali....
a.
Generalisasi
b.
kronologi
c. Sebab
akibat
d. Analogi
e. Klasifikasi
8.
Plastik mengepung kehidupan kita. Limbah plastik tergolong sampah yang sulit
terurai secara alamiah. Kondisi ini mengundang reaksi karena rongsokan plastik
merupakan krisis sampah padat. Cara mengatasinya adalah daur ulang, karena
dianggap jalan yang paling aman. Masalahnya bagaimana meningkatkan teknologi
daur ulang sehingga dapat dihasilkan bahan baku plastik yang kualitasnya bagus.
Paragraf di atas merupakan paragraf...
a.
Deduktif
b.
Induktif
c.
Campuran
d.
A dan b benar
e.
Semuanya salah
9. Setiap hari Abo
selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang
pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi
dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu
sangart wajar sekali jika Abo tidak naik kelas. Paragraf di atas merupakan
paragraf...
a.
Deduktif
b.
Induktif
c.
Campuran
d.
A dan b benar
e.
Semuanya salah
10.Sehelai kertas yang memuat bahan
komunikasi yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang pihaklain, baik organisasi atau kantor berisikan
permohonan bekerja. Penjelasan
di atas merupakan pengertian dari.....
a. Surat pribadi
b. Surat dinas
c. Surat lamaran
d. Surat lamaran pekerjaan
e. memo
11.Demikian surat lamaran ini kami
ajukan, atas perhatiannya kami mengucapkan beribu terima kasih.
Perbaikan kalimat penutup surat lamaran pekerjaan tersebut adalah...
a.
Demikian surat lamaran ini saya ajukan, atas perhatian Anda, kami
mengucapkan terima kasih.
b.
Demikian surat lamaran ini kami ajukan, atas perhatian Saudara, kami
mengucapkan terima kasih.
c. Demikian surat lamaran ini saya
ajukan, atas perhatian Bapak dan ibu, kami mengucapkan terima kasih.
d. Demikian surat lamaran ini kami
ajukan, atas perhatian Bapak, kami mengucapkan sangat berterima kasih.
e. Demikian surat lamaran ini saya
ajukan, atas perhatian bapak, kami sekalian mengucapkan terima kasih.
12.Dicari
tenaga kerja untuk
Bagian keuangan,
minimal D-3
Bagian administrasi
baru lulus SMA/SMK
Lamaran dikirim ke
jalan Tanah Abang II/70
Jakarta 10160
Dilengkapi dengan
nomor telepon
Kompas, 9 September 2010
Kalimat Pembuka Lamaran berdasarkan pengumuman
lowongan di atas adalah...
a. Berkenaan pengumuman diharian kompas, 9 September 2010
saya ingin melamar diperusahaan ini
b. Pada tanggal 9 September 2010 perusahaan Bapak
memerlukan tenaga administrasi yang saya baca diharian Kompas
c. Dalam harian Kompas, 9 September 2010 saya membaca
bahwa perusahaan yang bapak pimpin memerlukan tenaga bagian keuangan.
d. Saya memenuhi syarat yang bapak inginkan, oleh karena itu saya akan
melamar pekerjaan sebagai tenaga administrasi.
e. Saya membaca diiklan bahwa perusahaan bapak memerlukan tenaga bagian
administrasi, saya merasa memiliki syarat maka….
13. Dengan hormat
…..……………………
Untuk itulah bersama ini saya lampirkan :
1. Foto kopi
Ijasah SMK
2. Surat keterangan berbadan sehat
3. Fotokopi sertifikat bahasa Inggris
Kalimat penutup yang mengandung pengharapan
untuk melengkapi isi surat lamaran diatas yang paling tepat adalah …
a. Demikian kualifikasi saya dan saya menunggu panggilan
dari Bapak , terima kasih
b. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya
menanti balasannya
c. Balasan surat saudara sangat kami tunggu dengan penuh
harapan agar diterima
d. Harapan kami saudara segera membalas surat lamaran ini karena kami
menantinya
e. Saya berharap semoga saudara sehat dan segera dapat membalas surat ini
14. Penulisan pemerian identitas pelamar yang
benar adalah...
a. nama :
Dwi Wismarini
tempat
dan tanggal lahir: Secang, 25 Februari 1979
alamat :
Jalan raya Secang no 30 Magelang
pendidikan :
Sarjana Kedokteran
b. Nama : Dwi Wismarini
Tempat dan tanggal lahir : Secang, 25 Februari 1979
Alamat : Jalan raya
Secang no 30 Magelang
Pendidikan :
Sarjana Kedokteran
c. nama : Dwi Wismarini
tempat dan tanggal lahir: Secang, 25 Februari 1979
alamat : Jalan
Raya Secang 30 Magelang
pendidikan : Sarjana Kedokteran
d. Nama : Dwi Wismarini
Tempat dan tanggal lahir : Secang, 25-2- 1979
Alamat : Jalan raya Secang no 30 Magelang
Pendidikan : Sarjana Kedokteran
e. nama : Dwi Wismarini
tempat
dan tanggal lahir : Secang, 25
-02-1979
alamat :
Jalan Raya Secang 30, Magelang
pendidikan :
Sarjana Kedokteran
15. Hal yang
bukan alasan mengapa dalam surat lamaran kerja perlu adanya kualifikasi diri
pelamar...
a. Agar perusahaan mengenal pelamar
b. Agar saling kenal
c. Agar tidak salah pilih
d. Agar perusahaan kualified dalam seleksi
e. Agar mudah dihubungi
16.
Pilihan-pilihan diatas adalah macam-macam diskusi,
1. Seminar
2. Sarasehan/Simposium
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
4. Diskusi Panel
5. Konferensi.
yang bukan adalah....
a. 1,dan 2
b. 1,2,dan 3
c. 1,2, 3, dan 4
d. 1,2,3,4, dan 5
e. Semua salah
17. Pertemuan
yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
Adalah pengertian dari...
a. Seminar
b. Simposium
c. Sanggar kerja
d. Diskusi panel
e. Santiaji
18. Istilah resensi berasal dari
bahasa..........
a. Belanda
b. Jepang
c. Yunani
d. Inggris
e. Perancis
19. Dalam menulis sebuah resensi buku harus terdapat tahap-tahap Penulisan yang meliputi:
kecuali...
(a) Menuliskan identis buku; Membuat judul resensi.
(b) Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
(c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
(d) Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya.
(e) menambahkan kata-kata lucu
(b) Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
(c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
(d) Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya.
(e) menambahkan kata-kata lucu
20. Apa pengertian dari Muktamar ?
b.
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
d. Penyelesaian masalah
dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.
e. Pertemuan untuk
berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama
21.Tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan
sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni, adalah
pengertian dari..........
a. Memo
b. Resensi
c. Surat pribadi
d. Kritik
e. saran
22.Judul
buku : Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu
Penulis : P. Swantoro
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan : I
Tahun terbit : 2002
Jumlah halaman : xxv + 435 halaman
Bagi Polycarpus Swantoro yang ahli sejarah dan jurnalis senior, membaca buku seolah-olah seperti berolah yoga. Sebagaimana seorang empu keris yang bekerja dalam waktu yang lama untuk membuat keris yang ringan dari bahan yang bobotnya puluhan kilogram, seperti itu pulalah yang dilakukan oleh P. Swantoro. Bedanya, P. Swantoro tidak melakukan pekerjaan menempa besi, tetapi membaca buku. Tentu saja ada ribuan judul buku yang sudah dibaca Pak Swan. Namun, dalam bukunya yang berjudul Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu ini "hanya" 200 judul buku yang ia "kisahkan".
Dengan cara yang menawan, ia mengisahkan bagaikan seorang kakek yang baru pulang dari berkelana di negeri yang jauh, kemudian menceritakan peng-alamannya kepada anak cucunya.
Sebagai seorang pengelana di dunia buku, tidaklah mengherankan jika buku-buku yang ia kisahkan merupakan buku-buku babon yang tua dan cukup langka,. Misalnya, The History of Java karya Thomas S. Raffles yang terbit tahun 1817, Inleiding tot de Hindoe-Javaanche Kunst karya N.J Krom yang terbit tahun 1919, atau De Ijombok Kxpedie karya W Cool yang terbit tahun 1896. Memang, di sana-sini, untuk keperluan pendukung data, Pak Swan juga menggunakan cukup banyak sumber sekunder. Sebenarnya, hal ini agak mengganggu. Ketika membahas topik PKI, misalnya, Pak Swan, sebenarnya, perlu menggunakan sumber yang lebih memadai.
Tema yang diangkat pun beraneka ragam, mulai dari cerita tentang lambang-lambang kota di Indonesia, cerita tentang penulis pertama buku komunis di Indonesia, cerita Pak Poerwa, cerita tentang meletusnya Gunung Merapi, cerita tentang para orientalis dan sarjana Indonesia, romantika para pendiri bangsa, serta ditutup dengan khayalan Pak Swan agar para pemimpin dan intelektual masa kini dapat beryogi. Bagi para pembaca "pemula", tema yang tumpang-tindih tanpa sistematika yang jelas ini cukup merepotkan.
Dalam membicarakan suatu bab, Pak Swan sering meloncat-loncat kian kemari. Kata demi kata mengalir tanpa jelas muaranya. Misalnya, ketika membicarakan Teeuw, Yogi Sastra, Yogi Keris, Yogi Ilmu, pembaca benar-benar dituntut cermat untuk menginterpretasikan benang merah ide tulisan-tulisan ini. Namun, jika kita bersabar untuk menikmati buku ini sampai habis, tentu kita dapat menemukan keseluruhan ide Pak Swan dan kebingungan yang muncul di bab demi bab akan terjawab.
Buku Pak Swan ini mengingatkan kita pada tiga jilid buku Nusa Jawa Silang Budaya karya Denys Lombard. Tulisan Lombard juga mengabaikan kronologi waktu, yang merupakan syarat untuk menulis sejarah konvensional. Namun, kecurigaan bahwa buku Pak Swan menggunakan pola yang sama dengan buku Denys Lombard tidak terbukti mengingat dalam menulis buku ini Pak Swan lebih mengandalkan memorinya, seperti pengakuan Pak Swan sendiri dalam pengantar. Karena mengandalkan memori, tentu saja tulisan yang dihasilkannya menggunakan pola penceritaan lisan.
Buku ini lebih merupakan buku sejarah walaupun temanya beraneka ragam. Pembaca yang baru akan masuk ke wacana sejarah Indonesia, akan sangat terbantu dengan membaca buku ini terlebih dahulu. Demikian pula para mahasiswa jurusan sejarah.
Buku ini sebenarnya akan lebih sempurna jika penulisnya, di samping membicarakan cara pandang para orientalis Barat, juga memberikan contoh buku-buku yang memuat cara pandang Timur. Sekadar contoh, dijelaskan tentang sebutan "Timur Tengah" untuk wilayah negara di jazirah Arab. Mengapa orang Indonesia tidak menyebutnya sebagai "Barat Dekat", misalnya? Bukankah sebutan "Timur Tengah" adalah sebutan orang Barat yang melihat jazirah Arab dari sudut pandang wilayahnya? Pandangan seperti ini sangat diperlukan bagi para mahasiswa sejarah di Indonesia yang tampaknya semakin kesulitan membaca buku-buku sumber utama.
Untuk keperluan studi para mahasiswa sejarah, akan sangat menggembirakan jika Pak Swan menceritakan juga buku Orientalism karya Edward W. Said yang terbit tahun 1979. Selain itu, sebaiknya, buku yang berisi sikap kita terhadap tradisi Barat yang berjudul Oksidentalisme karya Hassan Hanafi yang diterbitkan Paramadina, Jakarta, tahun 2000 juga dibicarakan.
Hal lain yang belum dibahas secara lengkap oleh Pak Swan sebagai seorang ahli sejarah dan pemerhati kebudayaan Jawa adalah tentang historiografi Jawa. Prof. C.C. Berg, memang, sempat dimunculkan dalam bagian Babad: Kitab Dongeng? Namun, sayang sekali, karya C.C. Berg yang berjudul Oavaanche Geschiedschrijving, yang terbit di Amsterdam tahun 1938, tidak dimunculkan sehingga gambaran mengenai penulisan sejarah di Pulau Jawa menjadi agak terabaikan.
Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaan-nya, harus diakui bahwa buku pertama seorang "yogi buku" ini merupakan karya yang memikat. Bahkan cara dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002 (dengan perubahan)
diatas merupakan contoh dari ...........
Penulis : P. Swantoro
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan : I
Tahun terbit : 2002
Jumlah halaman : xxv + 435 halaman
Bagi Polycarpus Swantoro yang ahli sejarah dan jurnalis senior, membaca buku seolah-olah seperti berolah yoga. Sebagaimana seorang empu keris yang bekerja dalam waktu yang lama untuk membuat keris yang ringan dari bahan yang bobotnya puluhan kilogram, seperti itu pulalah yang dilakukan oleh P. Swantoro. Bedanya, P. Swantoro tidak melakukan pekerjaan menempa besi, tetapi membaca buku. Tentu saja ada ribuan judul buku yang sudah dibaca Pak Swan. Namun, dalam bukunya yang berjudul Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu ini "hanya" 200 judul buku yang ia "kisahkan".
Dengan cara yang menawan, ia mengisahkan bagaikan seorang kakek yang baru pulang dari berkelana di negeri yang jauh, kemudian menceritakan peng-alamannya kepada anak cucunya.
Sebagai seorang pengelana di dunia buku, tidaklah mengherankan jika buku-buku yang ia kisahkan merupakan buku-buku babon yang tua dan cukup langka,. Misalnya, The History of Java karya Thomas S. Raffles yang terbit tahun 1817, Inleiding tot de Hindoe-Javaanche Kunst karya N.J Krom yang terbit tahun 1919, atau De Ijombok Kxpedie karya W Cool yang terbit tahun 1896. Memang, di sana-sini, untuk keperluan pendukung data, Pak Swan juga menggunakan cukup banyak sumber sekunder. Sebenarnya, hal ini agak mengganggu. Ketika membahas topik PKI, misalnya, Pak Swan, sebenarnya, perlu menggunakan sumber yang lebih memadai.
Tema yang diangkat pun beraneka ragam, mulai dari cerita tentang lambang-lambang kota di Indonesia, cerita tentang penulis pertama buku komunis di Indonesia, cerita Pak Poerwa, cerita tentang meletusnya Gunung Merapi, cerita tentang para orientalis dan sarjana Indonesia, romantika para pendiri bangsa, serta ditutup dengan khayalan Pak Swan agar para pemimpin dan intelektual masa kini dapat beryogi. Bagi para pembaca "pemula", tema yang tumpang-tindih tanpa sistematika yang jelas ini cukup merepotkan.
Dalam membicarakan suatu bab, Pak Swan sering meloncat-loncat kian kemari. Kata demi kata mengalir tanpa jelas muaranya. Misalnya, ketika membicarakan Teeuw, Yogi Sastra, Yogi Keris, Yogi Ilmu, pembaca benar-benar dituntut cermat untuk menginterpretasikan benang merah ide tulisan-tulisan ini. Namun, jika kita bersabar untuk menikmati buku ini sampai habis, tentu kita dapat menemukan keseluruhan ide Pak Swan dan kebingungan yang muncul di bab demi bab akan terjawab.
Buku Pak Swan ini mengingatkan kita pada tiga jilid buku Nusa Jawa Silang Budaya karya Denys Lombard. Tulisan Lombard juga mengabaikan kronologi waktu, yang merupakan syarat untuk menulis sejarah konvensional. Namun, kecurigaan bahwa buku Pak Swan menggunakan pola yang sama dengan buku Denys Lombard tidak terbukti mengingat dalam menulis buku ini Pak Swan lebih mengandalkan memorinya, seperti pengakuan Pak Swan sendiri dalam pengantar. Karena mengandalkan memori, tentu saja tulisan yang dihasilkannya menggunakan pola penceritaan lisan.
Buku ini lebih merupakan buku sejarah walaupun temanya beraneka ragam. Pembaca yang baru akan masuk ke wacana sejarah Indonesia, akan sangat terbantu dengan membaca buku ini terlebih dahulu. Demikian pula para mahasiswa jurusan sejarah.
Buku ini sebenarnya akan lebih sempurna jika penulisnya, di samping membicarakan cara pandang para orientalis Barat, juga memberikan contoh buku-buku yang memuat cara pandang Timur. Sekadar contoh, dijelaskan tentang sebutan "Timur Tengah" untuk wilayah negara di jazirah Arab. Mengapa orang Indonesia tidak menyebutnya sebagai "Barat Dekat", misalnya? Bukankah sebutan "Timur Tengah" adalah sebutan orang Barat yang melihat jazirah Arab dari sudut pandang wilayahnya? Pandangan seperti ini sangat diperlukan bagi para mahasiswa sejarah di Indonesia yang tampaknya semakin kesulitan membaca buku-buku sumber utama.
Untuk keperluan studi para mahasiswa sejarah, akan sangat menggembirakan jika Pak Swan menceritakan juga buku Orientalism karya Edward W. Said yang terbit tahun 1979. Selain itu, sebaiknya, buku yang berisi sikap kita terhadap tradisi Barat yang berjudul Oksidentalisme karya Hassan Hanafi yang diterbitkan Paramadina, Jakarta, tahun 2000 juga dibicarakan.
Hal lain yang belum dibahas secara lengkap oleh Pak Swan sebagai seorang ahli sejarah dan pemerhati kebudayaan Jawa adalah tentang historiografi Jawa. Prof. C.C. Berg, memang, sempat dimunculkan dalam bagian Babad: Kitab Dongeng? Namun, sayang sekali, karya C.C. Berg yang berjudul Oavaanche Geschiedschrijving, yang terbit di Amsterdam tahun 1938, tidak dimunculkan sehingga gambaran mengenai penulisan sejarah di Pulau Jawa menjadi agak terabaikan.
Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaan-nya, harus diakui bahwa buku pertama seorang "yogi buku" ini merupakan karya yang memikat. Bahkan cara dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002 (dengan perubahan)
diatas merupakan contoh dari ...........
a. resensi
b. ringkasan buku
c. kesimpulan
d. surat lamaran
e. semuanya salah
23.Cerita ini baik dan mudah
ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita jumpai
sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan.
Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi cerita tidak
kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu buku,
mungkin lebih dari empat kisah.
Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan buku adalah...
A. cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
B. karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang.
C. pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
D. cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
E. kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini
Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan buku adalah...
A. cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
B. karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang.
C. pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
D. cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
E. kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini
24. Novel
ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah
pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias
penunggu rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara
dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan
tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar(tokoh
masa depan)
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan novel adalah.....
A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
B. memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia
pendidikan
C. masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib
dikenal di dunia pendidikan.
D. S. takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan
dalam dunia pendidikan
E. memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan
kaum wanita
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagi kalimat resensi tentang keunggulan novel adalah.....
A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
B. memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia
pendidikan
C. masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel in wajib
dikenal di dunia pendidikan.
D. S. takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan
dalam dunia pendidikan
E. memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan
kaum wanita
25.Perhatikan kutipan data buku berikut!
Judul : Riwayat Nabi Daud (Raja Adil Bijaksana, Nabi
yang Mulia)
Pengarang : Ismail Pamungkas
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun : 1995
Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Pengarang : Ismail Pamungkas
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun : 1995
Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Kalimat
resensi yang tepat untuk menggambarkannya adalah . . . .
a. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud menjadi raja sudah kehendak dari Tuhan.
b. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif. Dengan demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir keras.
c. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung isi cerita sehingga mudah dimengerti.
d. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat sehingga ceritanya kurang lengkap
a. Isi buku ini bercerita tentang keadilan dan kebijaksanaan Nabi Daud. Daud menjadi raja sudah kehendak dari Tuhan.
b. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif. Dengan demikian, pembaca dapat menikmati cerita tanpa harus berpikir keras.
c. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung isi cerita sehingga mudah dimengerti.
d. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat sehingga ceritanya kurang lengkap
E. tidak ada yang benar.
Lembar
jawaban
1.a 21. b
2.
a
22. a
3.d
23. a
4.
a
24. c
5.
c
25. b
6.d
7.b
8.a
9.b
10.d
11. c
12.a
13.a
14.c
15.e
16. e
17.b
18. a
19. e
20. b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar